Armenia vs Azerbaijan Dalam Konflik Perebutan Wilayah Nargono-Karabakh

Oleh:Divisi Akademik
Kasus Islamophobia di Kanada 2021
Source:
idntimes.com
Armenia
merupakan salah satu negara merdeka yang terletak di bagian Asia Barat Daya
tepatnya di wilayah Kaukasus Selatan dengan memiliki perbatasan 1,570.00 km
yang meliputi Azerbaijan (996 km), wilayah Georgia (219 km), Iran (44 km), dan
wilayah Turki (311 km). Sedangkan Azerbaijan juga terletak di wilayah Kaukasus
tepatnya di persimpangan Asia Barat Daya dan Eropa. Di sebelah utara, Azerbaijan
berbatasan dengan Rusia, sebelah barat berbatasan dengan Georgia dan Armenia,
dan sebelah selatan berbatasan dengan Iran.
Berada
di kawasan yang sama, antara Armenia dan Azerbaijan tenyata memiliki konflik
perebutan wilayah yang sudah terjadi sejak tahun 1990-an. Konflik antara dua
negara ini sempat terjadi sebanyak dua kali tepatnya pada tahun 1988-1991 dan
1992-1994. Pada tahun yang sama (1994), konflik tersebut berhasil diredam
setelah diberlakukannya kesepakatan gencatan senjata. Akan tetapi kesepakatan
tersebut tidak bertahan lama. Konflik antara Armenia dan Azerbaijan kembali
pecah pada tahun 2014. Hal ini dipengaruhi karena adanya usaha untuk
menggabungkan sebuah wilayah ke negara tertentu, yang di sisi lain juga adanya
usaha untuk memisahkan suatu wilayah dari negara tertentu. Wilayah yang di
maksud adalah Nagorno-Karabakh (Wijaya, 2016).
Source:
Bisnis.com
Secara garis
besar, Nagorno dan Karabakh merupakan wilayah yang berada di bagian negara
Azerbaijan. Akan tetapi di sisi lain ada suatu bukti yang bisa dijadikan alasan
bahwa wilayah Nagorno-Karabakh merupakan bagian dari negara Armenia. Lantas hal
apakah yang memperkuat argumen bahwa Nagorno-Karabakh merupakan bagian dari
Armenia? Hal ini dibuktikan dengan penduduk wilayah Nagorno dan Karabakh yang
merupakan etnis mayoritasArmenia. Dari bukti inilah yang menyebabkan kedua
negara tersebut beradu untuk merebut wilayah Nagorno-Karabakh dan secara cepat
mengakibatkan konflik regional yang semakin luas. Menurut (Wijaya, 2016) ada
faktor lain yang mendorong kembali terjadinya konflik antara Armenia dan
Azerbaijan yaitu karena adanya keinginan dari Nagorno-Karabakh untuk bergabung
dengan negara Armenia. Akan tetapi pihak Azerbaijan sebagai pemilik wilayah
kekuasaan yang sah berdasarkan hukum internasional menentang hal tersebut.
Meskipun mengalami konflik yang cukup lama, perebutan kekuasaan atau wilayah antara Armenia dan azerbaijan belum mendapatkan titik terang. Situasi yang semakin panas ini mendorong kedua negara untuk melakukan pertempuran dengan menggunakansenjata. Sehingga dengan adanya perlawanan senjata ini telah banyak menewaskan para prajurit dari kedua belah pihak.
Source: kompas.com
Dibalik
konflik sengketa wilayah ini, ternyata melibatkan pihak lain yaitu Turki dan
Rusia yang ikut campur dalam konflik tersebut. Rusia yang secara umum sebagai
sekutu dari Armenia melakukan kepemimpinan aliansi militer yang merupakan
bagian dari Organisasi Traktat Keamanan Kolektif bersedia menjadi pihak pendukung
Armenia dalam pertempuran tersebut. Sedangkan Turki memberikan dukungan terhadap
Azerbaijan dikarenakan kedua negara tersebut telah menjalin hubungan baik sejak
lama.
Setelah sekian lama mengalami konflik, kesepakatan gencatan senjata pun dilakukan kembali. Dengan adanya kesepakatan tersebut, kedua negara akan mempertahankan posisinya di wilayah yang mereka pegang hingga saat ini. kesepakatan perdamaian ini akan berlangsung selama 5 tahun dan jika selama 5 tahun tersebut tidak ada pihak yang ingin menarikan diri, secara otomatis kesepakatan atau perjanjian damai tersebut dapat diperpanjang selama periode 5 tahun. Akan tetapi ada satu hal yang sangat disayangkan yang mana dalam perjanjian tersebut tidak ada penyebutan status masa depan bagi penduduk Armenia yang berada di Nagorno-Karabakh ataupun format negosiasi untuk menyelesaikan konflik tersebut antar kedua negara.
0 Comments